Pada 16 naret 2017, sejumlah kiai dan sesepuh NU berkumpul di pesantren Sarang untuk membahas beberapa hal terkait isu terkini kondisi bangsa Indonesia. Dalam pertemuan tersebut mengasilkan beberapa poin yang terangkum dalam "Risalah Sarang". berikut isi Risalah Sarang:
Bismillahirrahmanirrahim
1. Nahdlatul Ulama senantiasa
mengawal Pancasila dan NKRI serta keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan
dari keberadaan NKRI itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam
dan bangsa Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan negara dengan
menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam menanggapi berbagai masalah.
Toleransi, demokrasi dan terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi
kehidupan masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi keselamatan dan
harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia ini saja
tetapi juga sebagaiminspirasi bagi dunia menuju solusi masalah-masalah
peradaban yang dihadapi dewasa ini.
2. Lemahnya penegakan hukum
dan kesenjangan ekonomi merupakan sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat
selain masalahmasalah sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan
dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara
umum. Pemerintah diimbau agar menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih
efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan menerapkan
kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang lemah (affirmatif) seperti
reformasi agraria , pajak progresif, pengembangan strategi pembangunan ekonomi
yang lebih menjamin pemerataan serta pembangunan hukum kearah penegakan hukum
yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga prinsip praduga tak bersalah
dalam berbagai kasus yang muncul. Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan
unsur-unsur lainnya harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat
bagi seluruh rakyat (tasharraful imam
manutun bi maslahatirroiyyah).
3. Perkembangan teknologi
informasi, termasuk internet dan mediamedia sosial, serta peningkatan
penggunaannya oleh masyarakat membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana
silaturahmi nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga
mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya penyebaran fitnah dan
seruan seruan kebencian, propaganda radikalisme, pornografi, dan halhal lain
yang dapat merusak moral dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk
mengambil langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampakdampak
negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya. Pada saat yang sama para
pemimpin masyarakat dihimbau untuk terus membina dan mendidik masyarakat agar
mampu menyikapi informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan
bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif tersebut.
4. Para pemimpin negara,
pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga
kepercayaan masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam menjalankan
tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab adil dan amanah dengan
menomorsatukan kemaslahatan masyarakat dan NKRI.
5. Para ulama dalam majlis ini
mengusulkan diselenggarakannya forum silaturrahmi di antara seluruh
elemen-elemen bangsa untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada,
mencari langkahlangkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan
perkembangan dimasa depan serta rekonsiliasi diantara sesama saudara sebangsa.
Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum
tersebut.
Sarang, 16
Maret 2017
baca juga: kh-hasyim-muzadi-ulama-nasionalis-
Out Of Topic Show Konversi Kode Hide Konversi Kode Show Emoticon Hide Emoticon