Finding The Truth

M.Quraish Shihab: Kesempurnaan Islam


Idul fitri merupakan perayaan peletakan batu pertama untuk ajaran Islam. Mengingat pada bulan sebelumnya yakni bulan Ramadlan turun wahyu pertma (QS. al ‘Alaq: 1-5). Sementara Idul adha menjadi peletakan batu terakhir ajaran Islam. Pada hari raya itu, yakni pada waktu pelaksanaan ibadah haji, ada sebuah ayat yang dinilai oleh sebagian ulama sebagai ayat terakhir yang diturunkan (اليوم أكملت لكم).

Para ulama tersebut, memilih ayat tersebut sebagai ayat yang terakhir turun lantaran saking kuatnya pesan ayat dalam menggambarkan seakan-akan ia adalah ayat terakhir yang diturunkan (penyempurnaan agama). Sementara itu, terdapat ulama lain yang meyakini adanya ayat lain yang turun selamasa masa jeda antara 9 Dzulhijjah sampai wafatnya Nabi. Mereka memilih ayat واتقوا يوما ترجعون فيه  sebagai ayat terakhir yang turun. Ini juga didasarkan pada asumsi bahwa ayat اليوم أكملت لكم hanya bagian daripada sebuah ayat. Selain itu, ia juga diapit oleh ayat tentang makanan. ini memunculkan kesan adanya ketidakpasan jika ayat tersebut benar-benar menyatakan kesempurnaan agama. Untuk mengkompromikan keduanya muncullah pendapat bahwa ayat اليوم أكملت لكم merupakan ayat terakhir yang turun terkait hukum. Sementara ayat واتقوا يوما ترجعون فيه  adalah yang terakhir turun berkaitan dengan nasihat.

Namun demikian, terdapat hubungan antara makanan dengan agama dalam QS al Maidah: 3 adalah:
1.       Makanan punya pengaruh pada jiwa manusia, misal minum khamr. Pelanggaran umat terdahulu (misalnya Bani Israil; حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم) terhadap ketentuan Tuhan dalam hal makanan bisa berakibat pada diharamkannya makanan tersebut oleh Allah langsung. Sedangkan pelanggaran umat Islam terhadap ketentuan ini, maka dokter-lah yang akan mengharamkannya demi kesehatan.
2.       Menerjang larangan atau mengkonsumsi memakanan yang diharamkan bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam. Hal ini bisa dipahami melalui kalimat ذلكم فسق (hal itu – yakni memakan yang diharamkan – merupakan sebuah kefasikan). Fasik secara bahasa adalah terkelupas kulitnya.

Sayyid Quthb: banyak orang yang melihat ajaran agama setengah-setengah. Mereka lebih banyak mengaitkan keharaman terhadap makanan. Allah menyempurnakan ajaran agama dengan makanan adalah agar mereka sadar bahwa agama adalah satu kesatuan. Tidak ada perbedaan antara akidah, syariat dan akhlak sehingga tercapailah  ادخلوا في السلم كافة .

Pendapat ulama terkait turunnya ayat:
1.       Ada surat yang ayatnya turunnya berangsur-angsur.
2.       Ayat yang panjang turunnya dua atau tiga kali.
3.       Tidak ada ayat yang turun berangsur.

Langkah setan dimulai dengan hal-hal yang remeh. Melalui ini, dia akan menindaklanjuti langkahnya.  نظرة فابتسامة فموعد فلقاء فلمس(pertama saling pandang, kemudian senyum, muncul janji, kemudian ketemuan dan terjadilah persentuhan).

Awal daripada rasa takut adalah ketidaktenangan dengan puncaknya berupa ketidakmampuan untuk bergerak. Dalam bahasa Arab, rasa takut diterjemahkan dalam tiga kata; khauf (rasa takut yang masih memungkinkan untuk mengelak dari yang ditakuti), khasyyah (rasa takut yang disertai dengan rasa kagum terhadap yang ditakuti demikianlah ketakutan para ulama kepada Allah), dan faza’ (puncak daripada rasa takut sehingga yang bersangkutan menyerah total tanpa bisa mengelak lagi)

Kamal berarti jika yang dikehendaki sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Tâm berarti hanya satuan dari apa yang dibutuhkan. Misalnya puasa Ramadan, jika baru satu hari berarti tâm dan akan menjadi kamal manakala puasa tersebut sudah sebulan penuh sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan demikian, penggunaan kata kamal untuk aldîn pada اليوم أكملت لكم دينكم sangatlah tepat mengingat semua ajaran agama dari berbagai sudutnya sudah terpenuhi. Sementara kata nikmat dalam ayat tersebut menggunakan tâm. Ini karena kenikmatan jika dikumpulkan akan nampak banyak dan beragam. Sehingga, penggunaan tâm untuk kenikmatan yang diberikan kepada setiap orang sudah tepat (وأتممت عليكم نعمتي). Sebagaimana ajaran agama yang sudah sempurna bagi siapa saja (اليوم أكملت لكم دينكم). Atau dengan kata lain, kebutuhan manusia akan nikmat itu berbeda sesuai kebutuhan (tâm). Sementara kebutuhan mereka akan agama bersifat mutlak harus secara keseluruhan (kamal).

Islam menurut pandangan ulama:
1.       Ketentuan Allah yang berkaitan dengan agama yang disampaikan oleh utusan-Nya secara tadriji hingga sempurna.
2.       Agama adalah dîn yang terdiri dari huruf dâl, yâ’, dan nûn yang bisa dibaca daîn (hutang). Dengan demikian, agama bermakna hutang yang harus dibayar. Kita sudah diberi banyak oleh Allah dan tidak akan bisa melunasinya. Namun Allah menganggap lunas hutang tersebut selama kita berserah diri setelah berusaha maksimal dengan pengakuan bahwa kita tidak bisa melunasinya.

Setiap penganut agama pasti tulus dalam menjalankan ajaran agamanya. Jika tidak, mereka tidak akan memeluk agama tersebut. Selama kita tulus dalam menjalani agama, silahkan. Bagi mereka agama mereka dan bagi kita agama kita. Perihal kelak masuk surga atau neraka itu hak preogatif Allah. Pemahaman yang sangat toleransi Ini dipegang teguh oleh orang tasawwuf. Jika di tataran fikih dikenal doa أهلك الكفارة والظالمين maka pada tataran tasawuf ada doa yang dipanjatkan adalah اللهم اغفر لهم yang meliputi orang kafir.

Bagi sahabat Umar, ayat yang paling berkesan adalah ayat اليوم أكملت لكم دينكم . Ini karena ia mengandung berita tentang selesainya tugas Nabi yang juga bermakna dekatnya kewafatan Nabi. Selain itu, ayat ini juga mengandung anugerah Tuhan tentang sempurnanya nikmat Allah kepada umat Islam. Terdapat lima hari raya pada hari turunnya ayat ini:
1.       Hari Jumat
2.       Hari Arafah
3.       Hari rayanya orang Kristen
4.       Hari rayanya orang Yahudi
5.       Hari rayanya orang Majusi

Syaikh Abdul Halim Mahmud (pakar filsafat ahli tasawwuf, lulusan azhar dan perancis) berkata: iblis kenal pada Tuhan dan takut pada-Nya. Kesalahannya hanya satu, yakni dia tidak menerima perintah untuk bersujud. Ini karena dia menimbang perintah menurut akalnya. Jika perintah itu sesuai akan ia terima dan jika tidak maka akan ditolaknya. Seandainya dia sujud setelah berfikir akan kelayakan perintah tersebut, dia tetap telah melakukan kesalahan. Karena menyangsikan perintah Allah menandakan tidak adanya penyerahan diri kepada-Nya. Berfikir tentang perintah – mencari tahu manfaatnya misal – adalah untuk menambahkan keyakinan akan kebenaran Islam.

Dalam keimanan masih mengandung tanda tanya. Sementara dalam keyakinan sudah tidak ada tanda tanya lagi. Ilmul yaqin adalah pengetahuan yang sudah tidak mengandung keraguan.

Murtadla Muthahhari (filsuf) mengatakan: muslim ada dua yakni muslim dengan ucapan dan muslim dengan amal (meskipun tidak syahadat). Baginya, Immanuel Kant adalah muslim. ini karena ucapan Immanuel Kant saya sudah mempelajari berbagai agama dan menemukan Kristen sebagai agama yang terbaik. Tapi saya mendengar bahwa di Timur sana ada agama lain yang lebih benar. Dan jika ini benar adanya maka saya telah mengikuti agama tersebut.

Berbicara tentang Tuhan akan selalu menghasilkan perbedaan selama yang dijadikan barometer dan alat akal. Jika yang digunakan hati maka semuanya akan sepakat sama. Karena iman adalah tashdîq bil qalbi dan bukan  bil aql. Nabi bersabda: al îmân hâ hunâ (sambil menunjuk ke hati). Konsep teologi antara ulama muslim berbeda satu sama lain, semisal al Asy’ari, Maturidi, atau faham Mu’tazilah, Sunni, Wahabi, dll. Konsep teologinya iblis itu benar (paham betul dengan akalnya). Dia tahu bahwa Tuhan itu esa dan maha benar. Tapi dia tidak mau menerima (yakni meyakininya dengan hati).

Akal tidak punya peran dalam sejarah. Ia hanya mentarjih informasi mana yang lebih benar dan lainnya dengan alasan-alasan yang ada.

Tuntunan Islam ada yang berupa ibadah murni (tuntunan agama yang ditetapkan oleh Allah atau Rasul. Biasanya terikat dengan waktu, kadar, atau tempat. Di sini akal tidak memperoleh bagian untuk beranalogi) dan ibadah ghair mahdhah.

Kafir adalah orang yang telah sampai kepadanya informasi ajaran Islam dengan tepat tapi dia menolaknya. Orang yang mengenal Islam hanya sebagai pembawa teror dan kemudianmenolak kebenarannya, ia belum dinilai kafir. Karena informasi tentang Islam yang sebenarnya belum sampai kepadanya. Ketika keyakinan terhadap agama disangkutpautkan dengn diri sendiri, ia harus kuat dan ketat. Namun ketika dipertemukan dengan keyakinan orang lain, harus toleransi. Tentunya setelah berusaha mengajak. Ini mengacu pada pemahaman firman Allah وإنا أو إياكم لعلى هدى أو في ضلال مبين  atau لكم دينكم ولي دين . Dalam ayat لكم دينكم ولي دين terdapat tafwîdh, menyerahkan semua pada Allah akan perbedaan keyakinan.

Perasaan tenang dalam menghadapi cobaan muncul sebagai buah daripada keyakinan bahwa di depan sana ada kenikmatan yang menanti.

Ibnu Mas’ud dalam ayat حق تقانه adalah kita tidak boleh durhaka sekalipun.

اليوم يئس الشيطان أن يعبد في أرضكم هذا، ولكن رضي منكم فيما تحقرون من أعمالكم . (الحديث) قاله النبي بعد نزول قوله تعالى اليوم أكملت لكم ...

Bangkai adalah hewan yang mati tanpa melalui penyembelihan yang sah. Meskipun disembelih ia tetap haram jika penyembelihannya tidak memenuhi syarat yang ditetapkan agama.

Yang diberikan seharusnya sebanyak apa yang diterima. Misal bulan yang menerima dan memantulkan sinarnya dan lebah yang memberi madu sekadar dengan jumlah serbuk yang telah diterimanya.

Kajian Prof Dr. M. Quraish Shihab


Thanks for your comment